banjir-genangi-total-4-rt-di-daerah-jaksel

Banjir Genangi Total 4 RT di Daerah Jaksel. Hujan lebat yang mengguyur Jakarta pada Selasa sore, 16 September 2025, menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Selatan. Empat rukun tetangga (RT) di kawasan ini tergenang air dengan ketinggian hingga 60 cm, mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta langsung bergerak untuk menangani situasi, sementara warga berupaya mengamankan harta benda. Artikel ini akan mengulas penyebab banjir, lokasi RT yang terdampak, perkiraan surutnya air, dan dampaknya bagi Jakarta Selatan. BERITA BASKET

Kenapa Banjir Ini Bisa Terjadi di Daerah Jaksel
Banjir di Jakarta Selatan kali ini dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi, mencapai 70-90 mm/jam, yang berlangsung selama tiga jam mulai pukul 14.00 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan ini merupakan bagian dari pola cuaca musim peralihan yang sering menyebabkan curah hujan ekstrem. Selain faktor cuaca, banjir diperparah oleh sistem drainase yang belum optimal di beberapa wilayah Jaksel. Banyak saluran air tersumbat oleh sampah, terutama plastik dan dedaunan, yang menghambat aliran air.

Kawasan Jakarta Selatan, terutama di daerah dekat Kali Pesanggrahan dan Kali Krukut, memiliki topografi rendah yang membuatnya rentan terhadap genangan. Pembangunan pesat di wilayah ini juga mengurangi area resapan air, dengan banyak lahan hijau berubah menjadi permukiman atau bangunan komersial. Data dari Dinas Sumber Daya Air DKI menunjukkan bahwa kapasitas saluran di beberapa kelurahan, seperti Cipulir dan Petogogan, hanya mampu menampung 40% volume air saat hujan lebat, memperburuk risiko banjir.

Di RT Mana Saja Banjir Ini Menggenang
Empat RT yang tergenang banjir tersebar di dua kelurahan di Jakarta Selatan, yaitu Kelurahan Cipulir dan Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Lama. Di Cipulir, dua RT di sekitar Jalan Ciledug Raya, tepatnya RT 03 dan RT 05, mengalami genangan setinggi 40-60 cm. Air mulai naik sekitar pukul 16.30 WIB, terutama akibat luapan Kali Pesanggrahan yang tidak mampu menampung debit air hujan. Genangan di RT ini membuat sejumlah rumah warga terendam dan beberapa kendaraan mogok.

Di Petogogan, dua RT lainnya, yaitu RT 07 dan RT 09, juga terendam dengan ketinggian air sekitar 30-50 cm. Kawasan ini, yang dekat dengan Kali Krukut, sering menjadi langganan banjir karena letaknya yang rendah dan drainase yang buruk. Warga di RT ini melaporkan kesulitan mengakses jalan utama, dengan beberapa keluarga terpaksa dievakuasi ke posko sementara. BPBD mencatat bahwa total 120 kepala keluarga terdampak langsung, dengan sebagian besar kehilangan perabot rumah tangga akibat air yang masuk ke rumah.

Apakah Banjir Ini Akan Surut Dalam Waktu Dekat
BPBD DKI Jakarta memperkirakan banjir di empat RT tersebut akan surut pada malam ini, sekitar pukul 22.00 WIB, jika tidak ada hujan susulan. Tim dari Dinas Sumber Daya Air telah mengerahkan tiga pompa air portabel di Cipulir dan dua di Petogogan untuk mempercepat penyurutan. Petugas PPSU juga bekerja membersihkan saluran dari sampah untuk memperlancar aliran air. Namun, luapan Kali Pesanggrahan menjadi tantangan, karena debit air yang tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk normal.

Berdasarkan pola banjir sebelumnya di Jakarta Selatan, seperti pada Februari 2025, genangan setinggi 30-60 cm biasanya surut dalam 4-6 jam dengan penanganan cepat. BPBD mengimbau warga untuk menghindari daerah rawan seperti Jalan Ciledug Raya dan menggunakan jalur alternatif seperti Jalan Bintaro Permai. Posko darurat juga disiapkan untuk menampung warga yang terdampak, lengkap dengan bantuan makanan dan selimut.

Kesimpulan: Banjir Genangi Total 4 RT di Daerah Jaksel
Banjir yang menggenangi empat RT di Cipulir dan Petogogan, Jakarta Selatan, pada 16 September 2025, menunjukkan tantangan berulang yang dihadapi ibu kota saat musim hujan. Hujan lebat, drainase buruk, dan topografi rendah menjadi pemicu utama, memperparah dampak bagi warga. Meski upaya penyurutan air sedang dilakukan dengan pompa dan pembersihan saluran, kejadian ini menegaskan perlunya solusi jangka panjang, seperti perbaikan sistem drainase dan pengelolaan sampah yang lebih baik. Untuk saat ini, warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas agar terhindar dari risiko lebih lanjut. Banjir ini menjadi pengingat bahwa Jakarta masih harus berbenah untuk menjadi kota yang tahan banjir.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *