bentrokan-terjadi-di-perbatasan-afghanistan-pakistan

Bentrokan Terjadi di Perbatasan Afghanistan-Pakistan. Malam Selasa, 14 Oktober 2025, perbatasan Afghanistan-Pakistan kembali memanas dengan bentrokan sengit yang tewaskan setidaknya 15 orang, termasuk warga sipil dan tentara dari kedua sisi. Insiden ini terjadi di wilayah terpencil dekat Durand Line, garis batas yang sudah lama jadi sumber konflik. Taliban Afghanistan tuduh pasukan Pakistan lakukan serangan lintas batas, sementara Islamabad klaim respons terhadap infiltrasi militan dari kelompok Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP). Ini lanjutan eskalasi yang dimulai 9 Oktober, saat Pakistan serang udara target TTP di Kabul, Khost, dan Paktika—serangan paling mematikan dalam bertahun-tahun. Di tengah upaya diplomasi regional, bentrokan ini ingatkan betapa rapuhnya stabilitas pasca-Taliban kuasai Afghanistan pada 2021. Bagi warga kedua negara, ini bukan angka; ini ancaman nyata terhadap perdamaian yang sudah lama ditunggu. BERITA TERKINI

Latar Belakang Eskalasi yang Tak Kunjung Reda: Bentrokan Terjadi di Perbatasan Afghanistan-Pakistan

Perbatasan Afghanistan-Pakistan, panjang 2.640 kilometer, selalu jadi hotspot ketegangan sejak era Taliban pertama. Durand Line, yang digambar Inggris pada 1893, tak pernah diakui Kabul, dan jadi sarang militan lintas batas. Sejak Taliban ambil alih Kabul pada Agustus 2021, TTP—kelompok yang ingin terapkan syariah ketat di Pakistan—pakai Afghanistan sebagai basis aman. Pakistan tuduh Taliban Afghanistan lindungi TTP, yang sudah lakukan ratusan serangan di wilayah Khyber Pakhtunkhwa, tewaskan 1.500 orang tahun ini. Respons Islamabad: pagar batas 2,6 meter setinggi gunung, dilengkapi sensor dan drone, tapi sering ditembus. Eskalasi 2025 dimulai 9 Oktober dengan serangan udara Pakistan di empat provinsi Afghanistan, target kamp TTP—Taliban sebut 12 warga sipil tewas, termasuk wanita dan anak. Ini balasan atas serangan TTP di Waziristan Utara yang bunuh 20 tentara Pakistan. Diplomasi gagal: pertemuan tripartit dengan China pada September lalu tak hasilkan kesepakatan, buat perbatasan kini seperti bubuk mesiu yang siap meledak.

Detail Bentrokan Terkini dan Korban Jiwa: Bentrokan Terjadi di Perbatasan Afghanistan-Pakistan

Bentrokan terbaru meletus sekitar pukul 4 pagi di distrik Bajaur dan North Waziristan, wilayah perbatasan utara yang rawan. Pasukan Pakistan klaim tembak balik kelompok militan yang coba lintasi pagar, sementara Taliban bilang serangan helikopter dan artileri dari sisi Pakistan tewaskan 15 warga sipil di desa terdekat. Gambar dari lokasi tunjukkan rumah roboh dan asap tebal, dengan luka bakar pada korban yang dievakuasi ke rumah sakit Peshawar. Pakistan sebut tiga tentara mereka luka ringan, sementara Taliban ancam balas dendam. Ini bagian dari pola minggu ini: 11 Oktober, bentrokan serupa di Khost tewaskan empat orang, diikuti serangan roket dari Afghanistan ke pos militer Pakistan. Data intelijen sebut TTP rekrut 5.000 anggota baru tahun ini, banyak dari pengungsi Afghanistan, buat perbatasan kian panas. Warga sipil paling menderita: ribuan mengungsi ke kamp sementara, di mana akses makanan dan air terbatas, tambah beban ekonomi kedua negara yang sudah goyah.

Implikasi Regional dan Upaya Diplomasi

Bentrokan ini tak cuma soal dua negara; ia pengaruhi stabilitas seluruh Asia Selatan. Pakistan khawatir TTP kuasai wilayah barat, sementara Taliban takut kehilangan dukungan dari kelompok militan lain. China, yang investasi miliaran di koridor ekonomi China-Pakistan, tekan kedua pihak untuk damai agar proyek tak terganggu. AS dan UE, meski kritik Taliban soal hak asasi, janji bantuan mediasi—duta besar AS di Islamabad sebut “perbatasan damai kunci anti-terorisme”. Upaya diplomasi termasuk pertemuan darurat di Doha pada 16 Oktober, libatkan utusan Taliban dan menteri luar Pakistan. Taliban janji usir TTP, tapi bukti lapangan tunjukkan sebaliknya—mereka tolak ekstradisi pemimpin TTP Noor Wali Mehsud. Bagi warga, implikasinya tragis: perdagangan lintas batas mandek, harga makanan naik 20 persen di Peshawar, dan anak sekolah di Bajaur tutup sementara. Ini juga picu migrasi baru: 10 ribu pengungsi tambahan ke Iran dan Turki. Tanpa kesepakatan, bentrokan bisa eskalasi jadi konflik terbuka, ingatkan era 2000-an saat ribuan tewas di garis batas.

Kesimpulan

Bentrokan di perbatasan Afghanistan-Pakistan pada 14 Oktober jadi alarm merah untuk perdamaian regional, dengan 15 nyawa hilang dan ribuan terancam. Dari serangan udara 9 Oktober hingga tembak-menembak pagi tadi, ini tunjukkan betapa dalamnya akar konflik Durand Line dan militan TTP. Diplomasi di Doha nanti jadi harapan terakhir: Taliban dan Pakistan harus kompromi, atau Asia Selatan bayar harga mahal. Bagi warga di kedua sisi, ini doa sederhana: biarkan pagar batas jadi simbol perdamaian, bukan perang. Perbatasan ini bukan garis mati; ia jalan hidup yang butuh jembatan, bukan tembakan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *