Cara Memotong Sapi Kurban Yang Benar. Ibadah kurban yang dilakukan umat Islam setiap Iduladha merupakan wujud ketaatan kepada Allah sekaligus simbol kepedulian sosial. Dalam pelaksanaannya, proses penyembelihan dan pemotongan hewan kurban, seperti sapi, harus memenuhi syariat Islam agar dagingnya halal dan berkah. Di Indonesia, kurban sapi sangat populer, namun tidak semua orang memahami cara memotong sapi kurban dengan benar. Proses ini tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman syariat dan etika untuk menjaga kebersihan serta kesejahteraan hewan. Hingga 8 Juni 2025, panduan ini relevan untuk memastikan ibadah kurban berjalan lancar. Artikel ini mengulas langkah-langkah memotong sapi kurban yang sesuai syariat, aman, dan efisien, berdasarkan ajaran Islam dan praktik terbaik. BERITA BOLA
Persiapan Sebelum Penyembelihan: Cara Memotong Sapi Kurban Yang Benar
Sebelum memotong sapi, persiapan yang matang sangat penting. Pertama, pastikan sapi memenuhi syarat kurban: sehat, tidak cacat, dan cukup umur (minimal dua tahun). Hewan harus diberi makan dan minum yang cukup serta diistirahatkan sebelum disembelih untuk mengurangi stres. Kedua, siapkan alat-alat yang tajam, seperti pisau besar, kapak, dan gergaji tulang, untuk memastikan pemotongan cepat dan tidak menyiksa hewan. Hadis riwayat Muslim menegaskan, “Jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkan pisau, dan buat hewan itu nyaman.” Ketiga, tentukan lokasi penyembelihan yang bersih, luas, dan memiliki drainase baik untuk memudahkan pembuangan darah. Tim penyembelih, minimal tiga orang, harus terlatih dan memahami syariat serta teknik pemotongan.
Proses Penyembelihan Sesuai Syariat
Penyembelihan sapi harus memenuhi syarat syariat agar dagingnya halal. Pertama, sapi dihadapkan ke kiblat, diikat dengan tali, dan ditenangkan. Penyembelih, yang Muslim dan dewasa, membaca niat kurban, seperti, “Bismillah, Allahumma taqabbal minni.” Kedua, pisau tajam digunakan untuk memotong saluran tenggorokan (hulqum), kerongkongan (mari’), dan dua pembuluh darah (wadajain) dalam satu gerakan cepat. Menurut mazhab Syafi’i, pemotongan ini harus memutuskan ketiga saluran tersebut untuk memastikan kematian hewan. Ketiga, biarkan darah mengalir hingga habis, biasanya 5-7 menit, sebelum melanjutkan pemotongan. Proses ini harus dilakukan dengan penuh kepekaan, menghindari tindakan yang menyiksa, seperti memotong sebelum hewan benar-benar mati.
Langkah-Langkah Memotong Sapi
Setelah penyembelihan, proses pemotongan dimulai dengan langkah sistematis. Pertama, kuliti sapi dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan daging. Mulai dari perut ke arah punggung, pisahkan kulit dari daging menggunakan pisau kecil untuk presisi. Kedua, keluarkan jeroan (hati, paru, usus) dengan memotong diafragma dan mengangkat organ secara perlahan untuk mencegah pecahnya empedu, yang dapat mencemari daging. Ketiga, pisahkan kepala dengan memotong sambungan leher menggunakan kapak atau gergaji. Keempat, belah badan sapi menjadi dua bagian memanjang melalui tulang belakang, lalu potong menjadi bagian besar (paha, punggung, iga). Kelima, potong daging sesuai kebutuhan distribusi, seperti potongan 1-2 kg, untuk memudahkan pembagian. Pastikan semua alat dibersihkan untuk menjaga kehalalan dan kebersihan.
Kebersihan dan Keamanan dalam Pemotongan: Cara Memotong Sapi Kurban Yang Benar
Kebersihan adalah aspek krusial dalam pemotongan sapi kurban. Menurut Kementerian Kesehatan RI, daging yang terkontaminasi bakteri seperti Escherichia coli dapat menyebabkan keracunan makanan. Oleh karena itu, lokasi pemotongan harus disterilkan, dan pekerja menggunakan sarung tangan serta pakaian bersih. Darah dan limbah jeroan harus dibuang ke saluran pembuangan yang memadai untuk mencegah pencemaran lingkungan. Daging harus segera didinginkan setelah dipotong, idealnya disimpan di chiller (0-4°C) atau freezer (-18°C) untuk mencegah pembusukan. Jika tidak langsung dibagikan, daging dapat disimpan di freezer hingga 6-12 bulan dengan kemasan kedap udara untuk menjaga kualitas.
Etika dan Distribusi Daging Kurban
Setelah pemotongan, daging kurban harus didistribusikan sesuai syariat, yaitu kepada shohibul kurban (sepertiga), fakir miskin, dan tetangga. Hadis riwayat Tirmidzi menekankan pentingnya berbagi dengan mereka yang berhak, termasuk non-Muslim yang tidak memusuhi Islam, untuk mempererat silaturahmi. Etika pemotongan juga mencakup penghormatan terhadap hewan, seperti tidak memamerkan proses penyembelihan di depan hewan lain atau di media sosial, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Panitia kurban disarankan mencatat pembagian daging untuk memastikan keadilan dan transparansi, terutama di masjid atau komunitas besar.
Kesimpulan: Cara Memotong Sapi Kurban Yang Benar
Memotong sapi kurban yang benar memerlukan pemahaman syariat, keterampilan teknis, dan perhatian terhadap kebersihan serta etika. Proses dimulai dengan persiapan alat dan lokasi, diikuti penyembelihan yang memotong tenggorokan, kerongkongan, dan pembuluh darah sesuai syariat. Pemotongan dilakukan secara sistematis, dari pengulitan hingga pembagian daging, dengan menjaga kebersihan untuk mencegah kontaminasi. Hingga 8 Juni 2025, panduan ini membantu umat Islam menjalankan ibadah kurban dengan baik, menghasilkan daging yang halal dan berkah. Dengan distribusi yang adil dan etika yang terjaga, pemotongan sapi kurban tidak hanya memenuhi kewajiban syariat, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial, mencerminkan esensi Iduladha sebagai ibadah ketaatan dan kebersamaan.