Mendagri Pastikan Distribusi SPHP di Pasar Palembang Lancar. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan bahwa distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar-pasar Palembang berjalan lancar. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Palembang pada 5 September 2025, di tengah upaya pemerintah menjaga stabilitas harga pangan menjelang akhir tahun. Program SPHP, yang dikelola oleh Bulog, menjadi salah satu strategi kunci untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Dengan Palembang sebagai salah satu kota besar di Sumatera Selatan, kelancaran distribusi ini sangat penting. Apa itu SPHP, dan mengapa Palembang menjadi fokus? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA BOLA
Apa Itu Mendagri
Menteri Dalam Negeri, atau Mendagri, adalah pejabat tinggi di pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab atas urusan pemerintahan dalam negeri, termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah, pengawasan keamanan, dan stabilitas sosial-ekonomi. Tito Karnavian, yang menjabat sebagai Mendagri sejak 2019, memiliki peran penting dalam memastikan kebijakan pemerintah pusat, seperti distribusi pangan, berjalan baik di daerah. Dalam konteks ini, Mendagri berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan wali kota untuk memastikan program seperti SPHP dapat diimplementasikan dengan efektif.
Kunjungan Tito ke Palembang menunjukkan komitmen pemerintah untuk memantau langsung pelaksanaan program strategis di tingkat lokal. Ia juga bertugas memastikan bahwa pemerintah daerah mendukung distribusi pangan, termasuk beras SPHP, agar sampai ke masyarakat dengan harga yang sesuai. Peran Mendagri dalam hal ini adalah sebagai pengawas dan fasilitator, memastikan tidak ada hambatan logistik atau birokrasi yang mengganggu kelancaran pasokan.
Penjelasan Lebih Dalam Mengenai Distribusi SPHP
Program SPHP adalah inisiatif pemerintah melalui Perum Bulog untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di pasar. Beras SPHP merupakan beras medium yang dijual dengan harga di bawah pasaran, biasanya sekitar Rp10.500-Rp11.000 per kilogram, untuk membantu masyarakat menengah ke bawah menghadapi fluktuasi harga. Program ini melibatkan distribusi beras dari gudang Bulog ke pasar tradisional, supermarket, dan titik penjualan resmi lainnya.
Di Palembang, distribusi SPHP dilakukan melalui kerja sama antara Bulog Divre Sumatera Selatan, pemerintah kota, dan pedagang pasar. Hingga September 2025, Bulog telah menyalurkan lebih dari 5.000 ton beras SPHP ke pasar-pasar di Sumatera Selatan, dengan alokasi khusus untuk Palembang karena tingginya permintaan. Distribusi ini didukung oleh operasi pasar yang digelar secara rutin, di mana beras dijual langsung ke konsumen melalui kios resmi atau pedagang terdaftar. Mendagri Tito menegaskan bahwa stok beras nasional aman hingga akhir 2025, dengan cadangan lebih dari 1,5 juta ton di gudang Bulog, sehingga tidak ada alasan untuk kelangkaan atau lonjakan harga di Palembang.
Kenapa Pasar di Palembang Harus Mempunyai Distribusi SPHP yang Lancar
Palembang, sebagai ibu kota Sumatera Selatan dan pusat ekonomi regional, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah Sumatera. Dengan populasi lebih dari 1,6 juta jiwa dan banyaknya pasar tradisional seperti Pasar Cinde, Pasar 16 Ilir, dan Pasar Plaju, kebutuhan beras di kota ini sangat tinggi. Fluktuasi harga beras, terutama menjelang libur akhir tahun, dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan memicu keresahan sosial. Oleh karena itu, kelancaran distribusi SPHP menjadi krusial untuk menjaga harga tetap terjangkau, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu, Palembang juga menjadi barometer stabilitas pangan di Sumatera Selatan. Jika distribusi SPHP di kota ini tersendat, dampaknya bisa meluas ke kabupaten lain seperti Ogan Ilir atau Banyuasin. Mendagri Tito menyoroti pentingnya koordinasi antara Bulog, dinas perdagangan, dan pemerintah kota untuk memastikan beras sampai ke tangan konsumen tanpa kendala. Selama kunjungannya, ia memeriksa langsung Pasar 16 Ilir dan memastikan bahwa pedagang menerima pasokan beras SPHP secara rutin tanpa ada penimbunan atau manipulasi harga. Kebijakan ini juga membantu menekan inflasi pangan, yang sempat naik 2,8% di Sumatera Selatan pada Agustus 2025.
Kesimpulan: Mendagri Pastikan Distribusi SPHP di Pasar Palembang Lancar
Kunjungan Mendagri Tito Karnavian ke Palembang pada 5 September 2025 menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga kelancaran distribusi beras SPHP di pasar-pasar kota tersebut. Program SPHP menjadi andalan untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga terjangkau, terutama di tengah tekanan ekonomi menjelang akhir tahun. Palembang, sebagai pusat ekonomi Sumatera Selatan, membutuhkan distribusi yang lancar untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah keresahan sosial. Dengan stok nasional yang aman dan koordinasi yang kuat antara Bulog, pemerintah daerah, dan pedagang, program ini diharapkan terus berjalan sukses. Bagi warga Palembang, kabar ini membawa angin segar, memastikan mereka bisa mengakses beras murah tanpa khawatir kenaikan harga. Semoga langkah ini terus memperkuat ketahanan pangan nasional!