seorang-wanita-ditemukan-tewas-di-lahan-kosong-jaksel

Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Jaksel. Seorang wanita berinisial RTA ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah lahan kosong di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis dini hari, 2 Oktober 2025. Penemuan mayat ini langsung picu penyelidikan cepat dari Polres Jakarta Selatan, yang menduga korban melompat dari lantai lima sebuah ruko di dekat lokasi. Korban, seorang terapis muda yang bekerja di tempat pijat tradisional, ditemukan sekitar pukul 04.00 WIB oleh warga yang lewat. Kondisinya tragis: tergeletak dengan pakaian kotor dan luka parah di kepala, tanpa tanda-tanda kekerasan dari orang lain. Kasus ini jadi perhatian publik karena korban masih di bawah umur, dan polisi kini periksa rekan kerja serta saksi untuk ungkap motif di balik dugaan bunuh diri ini. Di tengah maraknya kasus kesehatan mental di kalangan muda, kejadian ini jadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan urban Jakarta. BERITA BOLA

Penemuan Mayat: Temuan Awal di Lahan Kosong: Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Jaksel

Mayat RTA ditemukan di lahan kosong milik perusahaan mebel, tepat belakang gedung TIKI Pejaten di Jalan Hj. Tutty Alawiyah. Saksi mata, seorang sopir ojek online yang lewat saat subuh, pertama kali lihat tubuh korban tergeletak menghadap ke bawah, sekitar 20 meter dari ruko tempat ia bekerja. “Pakaiannya kotor banget, seperti jatuh dari tempat tinggi,” cerita saksi itu kepada petugas. Tim medis dari Puskesmas setempat langsung datang dan nyatakan korban meninggal karena trauma kepala berat, tanpa tanda-tanda pemukulan atau perdarahan dari senjata tajam.

Polisi segera amankan lokasi, pasang garis polisi, dan lakukan olah TKP. Dari awal, dugaan mengarah ke bunuh diri karena posisi jatuh dan tidak ada barang curian di sekitar. Korban mengenakan baju kerja seragam pijat, lengkap dengan tas kecil berisi dompet dan ponsel—tak ada indikasi perampokan. Identitas korban terungkap cepat: RTA, 19 tahun, warga asli Jakarta Selatan yang tinggal di kontrakan dekat lokasi. Keluarga diberi tahu pagi itu, dan jenazah dibawa ke RSCM untuk visum. Penemuan ini bikin warga sekitar heboh, karena lahan kosong itu sering jadi tempat singgah pekerja malam.

Dugaan Bunuh Diri: Motif dari Tekanan Kerja dan Kesehatan Mental: Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Jaksel

Polisi menduga RTA bunuh diri setelah melompat dari lantai lima ruko tempat ia bekerja sebagai terapis pijat. Ruko itu milik pemilik spa ilegal yang sering digerebek, dan korban baru kerja di sana dua bulan. Rekan kerja bilang RTA sering kelihatan stres, tertekan tuntutan target klien dan jam kerja panjang hingga larut malam. “Dia bilang capek, tapi tak pernah cerita detail,” kata salah satu rekan yang diperiksa polisi. Ada indikasi korban ingin kabur dari pekerjaan, tapi gagal karena utang atau tekanan keluarga.

Jejak telapak kaki di tangga ruko jadi bukti kuat: ukurannya cocok dengan sepatu korban, dan CCTV pintu belakang tunjukkan ia naik sendirian pukul 03.00 WIB. Visum awal konfirmasi kematian karena jatuh dari ketinggian, tanpa zat narkoba atau alkohol. Kasus seperti ini marak di Jaksel, di mana tekanan ekonomi dan kesehatan mental picu 20 persen bunuh diri urban muda. Polisi sebut motif kemungkinan depresi akibat pekerjaan berisiko, tapi masih dalami apakah ada unsur paksaan dari pemilik ruko.

Penyelidikan Polisi: Pemeriksaan Saksi dan Rekan Kerja

Satreskrim Polres Jaksel langsung bentuk tim khusus untuk selidiki kasus ini. Wakasat Reskrim AKBP Dedi Kurniawan periksa 10 saksi, termasuk rekan kerja dan pemilik ruko. “Kami teliti semua kemungkinan, termasuk pidana,” katanya. Rekan kerja RTA diperiksa dua kali, ungkap korban sering keluh kesah soal target harian 10 klien, yang bikin ia lembur tanpa bayar lembur. Pemilik ruko, yang identitasnya dirahasiakan, bilang korban “baik-baik saja” saat tutup malam, tapi polisi curiga ada tekanan finansial.

Olah TKP temukan jejak darah di tangga dan balkon ruko, plus ponsel korban dengan pesan terakhir ke saudara: “Aku capek banget.” Polisi ambil sampel DNA dari telapak kaki dan pakaian kotor korban untuk analisis forensik. Hingga kini, tak ada tersangka, tapi kasus diklasifikasikan sebagai “kematian mendadak” sambil tunggu hasil visum lengkap. Keluarga RTA minta polisi transparan, dan warga Jaksel desak razia spa ilegal untuk cegah kasus serupa.

Kesimpulan

Kematian tragis RTA di lahan kosong Pejaten Barat ungkap sisi gelap pekerjaan malam di Jaksel, dengan dugaan bunuh diri akibat tekanan kerja yang ekstrem. Dari penemuan mayat pagi buta sampai pemeriksaan saksi yang intensif, polisi tekankan komitmen ungkap kebenaran. Kasus ini jadi alarm bagi masyarakat urban: kesehatan mental tak boleh diabaikan, terutama di kalangan muda yang hadapi beban ekonomi. Semoga penyelidikan cepat beri keadilan bagi keluarga, dan langkah preventif cegah tragedi serupa. Jaksel tak boleh lagi jadi saksi bisu—waktunya bertindak.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *