gempa-m-36-terjadi-di-sulawasi-selatan

Gempa M 3,6 Terjadi di Sulawasi Selatan. Pagi tadi, Jumat, 25 Juli 2025, pukul 05:10 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6 mengguncang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Getaran dirasakan warga di beberapa wilayah, termasuk Makassar, meski tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Gempa ini menjadi pengingat bahwa Indonesia, sebagai bagian dari Cincin Api Pasifik, rentan terhadap aktivitas seismik. Meski tergolong ringan, kejadian ini memicu kewaspadaan warga dan pihak berwenang, terutama setelah serangkaian gempa kecil yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan sepanjang tahun ini. BERITA LAINNYA

Penyebab Utama Terjadi Gempa Tersebut
Gempa di Gowa disebabkan oleh aktivitas sesar lokal di wilayah Sulawesi Selatan, tepatnya Sesar Walanae, yang dikenal aktif dan sering memicu gempa ringan hingga sedang. Lokasi pusat gempa berada di darat, sekitar 15 kilometer barat laut Gowa, dengan kedalaman 10 kilometer, menjadikannya gempa dangkal yang getarannya cukup terasa di permukaan. Aktivitas tektonik ini terjadi karena pergerakan lempeng mikro di Sulawesi, yang kerap menyebabkan tekanan pada sesar-sesar lokal. Faktor geografis Sulawesi, yang terletak di antara beberapa lempeng tektonik besar, seperti Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia, juga memperbesar risiko gempa di wilayah ini.

Apakah Bencana Alam Tersebut Ada Korban Jiwa?
Beruntung, gempa berkekuatan M 3,6 ini tidak menyebabkan korban jiwa atau luka-luka. Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa menyebutkan tidak ada kerusakan bangunan yang signifikan, hanya beberapa laporan tentang getaran ringan yang dirasakan warga, terutama di kecamatan Somba Opu dan Bontonompo. Barang-barang ringan seperti gelas dan piring dilaporkan bergoyang di beberapa rumah, tetapi tidak ada laporan kerusakan struktural. Warga Makassar, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat gempa, juga merasakan getaran singkat, namun aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Pihak berwenang tetap memantau kemungkinan gempa susulan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Gempa?
Jika gempa terjadi, langkah pertama adalah tetap tenang dan mencari perlindungan. Terapkan prinsip “Drop, Cover, Hold On”: jongkok di bawah meja kokoh, lindungi kepala, dan pegang kuat hingga gempa reda. Jika berada di luar, hindari bangunan, pohon, atau tiang listrik, dan cari area terbuka. Jangan menggunakan lift selama gempa, dan pastikan menjauh dari benda yang mudah jatuh, seperti kaca atau rak. Setelah gempa, periksa lingkungan untuk memastikan tidak ada kebocoran gas atau kerusakan listrik. Masyarakat juga disarankan memiliki tas darurat berisi air, makanan, obat-obatan, dan dokumen penting. Edukasi rutin tentang mitigasi gempa perlu digalakkan, terutama di daerah rawan seperti Sulawesi Selatan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga.

Kesimpulan: Gempa M 3,6 Terjadi di Sulawasi Selatan
Gempa M 3,6 di Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi pengingat akan kerentanan Indonesia terhadap bencana alam akibat aktivitas tektonik. Meski tidak menyebabkan korban jiwa atau kerusakan besar, kejadian ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Aktivitas Sesar Walanae sebagai pemicu gempa menunjukkan perlunya pemantauan seismik yang lebih intensif. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memperkuat edukasi dan infrastruktur tahan gempa. Dengan langkah mitigasi yang tepat, dampak gempa di masa depan dapat diminimalkan, menjaga keselamatan warga di wilayah rawan bencana.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *